Kamis, 01 Mei 2014

Kenapa Gak Pake Foto Sendiri? (jejaring sosial)


Bismillah..
Saya akan tuliskan dan jelaskan mengapa saya jarang sekali memakai foto sendiri, yang lagi bergaya (narsis). Pernah saya ditanya dengan teman-teman saya, “Ka kenapa sih gak pake foto lu sendiri aja, pakenya gambar-gambar gitu mulu.”
“Ka, emang kenapa sih gak pake foto sendiri kan biar pada tau muka kita itu kayak gimana.” Atau, “Ka kok gak pernah upload foto lu sendiri sih? Gua gak pernah lihat lu masukin foto di akun lu.”
Maka saya menjawab sambil dengan bercanda, “Hem kenapa ya? Takutnya ntar kalo gua pake foto sendiri pada terpesona lagi.” Atau jawaban saya, “Malu ah kalo pake foto sendiri, jelek.”
Padahal sesungguhnya jawaban saya adalah, “Saudaraku, saya memiliki alas an mengapa tidak memakai foto sendiri yang lagi narsis. Sekali pun pernah pasti bersama teman-teman, namun itu hanya sebentar saya gunakan sebagai foto di akun. Mengapa demikian? Karena saya takut sama Allah, saya takut dosa. Sebab ketika saya memakai foto yang ada diri saya, saya takut jikalau ada lelaki yang melihat menjadi ada nafsu. Bukan kegeeran dan sok kepedean, tapi ini serius. Kalian tahu? Mata lelaki itu sangat tajam, tidak bias melihat sedikit perempuan yang mampu meghiburnya. Bahkan lelaki shaleh pun mungkin jika dihadapi dengan foto-foto perempuan akan merasa tergoda, lalu membayangkan wajah saya. Saya takut ketika mereka, terutama laki-laki yang melihat foto saya akan terbiasa melihat foto-foto saya yang lain. Ya saya memang bukan orang yang suka masukin foto di jejaring sosial, karena memang menurut saya apa gunanya? Jika saya masukin foto-foto saya maka ada puluhan atau bahkan ratusan mata-mata yang tidak bertanggung jawab, bayangkan jika ada satu mata (terutama mata lelaki) lalu dengan sengaja dia mengambil foto saya dan dishare di mana, atau ketika ia ngasih tau temennya bahwa ada foto saya yang seperti ini dan itu. Lalu mereka merasa tergoda, mereka ingin rasanya bertemu, atau bahkan terus dipandangi foto saya. Maka, yang pertama kali berdosa adalah saya, karena saya sudah memancing mata-mata yang “tajam”. Saya memang bukan perempuan cantik denga segala make up dan fashion banget, tapi yang namanya mata lekai itu sangatlah berbahaya.” Sekali lagi bukannya kegeeran, tetapi kita haruslah waspada dan berpikir terlebih dahulu sebelum ingin menyimpan foto di jejaring sosial. Jika memang ingin menyimpan, maka atur dulu agar tidak ada yang melihat foto-fotomu itu. Jika memang foto itu sengaja kamu masukan ke jejaring sosial agar orang lain tertarik padamu, terpesona padamu. Maka sama saja kamu telah membuat orang, terlebih laki-laki itu berbuat maksiat (zina mata)
Saudaraku, sesama  perempuan, muslimah. Apakah sangat perlu wajah kita dipampang, dipamerkan di setiap jaringan media sosial yang kita miliki? Jika saya yang ditanya, maka saya akan menjawab, “Tidak perlu memasang wajah kita (foto di setiap medsos). Mengapa demikian? Karena untuk apa gunanya kita memasang foto, apalagi narsisnya minta ampuuun. Untuk identitas, biar orang tahu siapa si pemilik dari akun medsosnya? Supaya dikenal atau apa? Entahlah, setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda. Jika alasannya sebagai identitas, maksudnya hanya untuk sekadar memberitahu bahwa si empunya itu adalah si dia. Tetapi saya terkadang bingung, its oke kalau alasannya untuk identitas tapi kan di akun itu ada nama kita tuh, pasti orang atau teman kita pasti akan tahu dong siapa si pemilik akun itu? Selain itu apakah kamu bisa menjamin orang-orang yang melihat fotomu dan kecantikanmu tidak akan tergoda? Tidak akan memiliki nafsu, terlebih jika yang melihat adalah seorang laki-laki. Naah, lalu bagaimana jika yang melihat foto kamu di jaringan sosial itu tidak suka dengan kamu, dan dia bermaksud jahat kepadamu. Kalau laki-laki yang melihat kecantikanmu dari foto-foto di medsos, apa kamu nggak takut nanti fotonya diambil (diunduh) lalu setiap hari ia melihat fotomu atau bahkan guna-gunain kamu biar kamu suka dan jatuh hati padanya (itu yang udah kelewatan). Maaf, bukan maksud saya suudzon, tetapi apa salahnya jika kita sebagai muslimah mengantisipasinya? Lebih baik mencegah atau mengobati?
Perlu saudara ketahui, saya punya dua teman perempuan yang menjadi korban di medsos. Saya memang tidak tahu mengapa bias terjadi seperti itu, tetapi yang jelas saya tahu teman saya itu menjadi salah satu korban di jejaring social Facebook. Ya, mereka berdua memang sangat narsis, banyak sekali foto-fotonya, saya katakana mereka memang cantik, tapi sayangnya mereka sembarangan saja memakai foto dan menyimpan foto di FB tanpa digembok. Alhasil, ada akun yang fotonya mirip dengan mereka, bukan mirip itu memang foto teman saya. Walau pun memang nama akunnya berbeda tetapi setelah saya diberi tahu teman saya, saya kaget dan merasa aneh. Sampe segitunya kah? Ketika saya bertanya, mengapa bias seperti itu? Si korban bingung mengapa semua foto-foto mereka itu ada di kumpulan foto si pemilik akun itu, nama beda, namun foto sama. Bahkan teman saya yang satu semua foto-foto dia di FB juga diambil dengan si (sebut saja plagiat foto), SEMUANYA tanpa terkecuali. Naaah, ada apa gerangan? Kita kan tidak pernah tahu siapa-siapa saja yang tidak suka dengan kita, yang ingin berbuat usil dengan kita. Saya hanya takut si plagiat foto itu menyebarkan foto-foto teman saya dan akan mencelakai teman saya, tapi Alhamdulillah Allah masih melindungi mereka. Akhirnya teman saya yang semua fotonya diambil sama si plagiat itu semua fotonya digembok, dan untuk selanjutnya saya tidak tahu. Berhati-hatilah jika ingin meng-upload foto di jejaring social, media social. Sebab sangat berbahaya. Saya pun pernah mendengar kisah bahwa ada seorang suami isteri yang memasang fotonya di sebuah jejaring sosial. Naah, ternyata ada seorang perempuan yang suka dengan si suami itu, mungkin karena dia masih belum ikhlas si laki-laki itu menikah dan memiliki anak, akhirnya si perempuan ini mengambil fotonya yang lagi bersama anak dan siterinya. Lalu kamu tahu apa yang terjadi? Si perempuan itu guna-gunain si laki-laki yang sudah beristeri itu, karena dia merasa sangat sakit hati. Beberapa bulan kemudian si laki-laki itu mengalami perubahan yang sangat drastis, sampai berbuat kasar dan hamper meninggalkan isterinya. Ya, memang sih terdengarnya kok kayaknya ‘sinetron’ banget siiih. Eeiits, tapi jangan main-main ya, zaman sekarang ini banyak orang jahat yang melakukan segala cara walaupun itu haram dan tidak benar. Apalagi Negara kita Indonesia, mistisnya masih sangat kental. Ada dukun, bahkan ada komunitas kumpulan dukun Indonesia, saya lupa apa namanya. Ya, kalau memang berpikir. Hari gini masih ada guna-guna? Saudaraku yang lembut hatinya, manusia itu bisa jahat bahkan lebih jahat dari iblis. Tentunya kamu juga sering dengar kan, karena jejaring sosial si pemilik akun diculik, bahkan maaf, diperkosa setelah itu kamu dibuang begitu saja. Apakah kamu mau seperti itu, apakah kamu mau orang tuamu sedih. Bukan hanya sedih di dunia tapi akhirat kelak, sebab orang tuamu yang telah menitipkanmu di dunia.
Tahukah kamu? Kita ini perempuan yang dulu jauh sebelum Rasulullah datang, kedudukan wanita sangat direndahkan bahkan diinjak-injak. Bersyukurlah kita karena kedatangan beliau, mampu meninggikan derajat wanita.
Ingatkah kamu dengan hadist Rasulullah yang ini?
Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah“. (HR. Muslim).
Saudaraku, sadarlah dan ketahuilah bahwa engkau sangat istimewa, maka jagalah dirimu baik-baik. Jangan kamu umbar auratmu memalui jejaring sosial, janganlah kamu membuat para kaum Adam tertarik, tergoda dan menimbulkan syahwat karenamu. Apakah kamu rela membagi-bagikan kecantikanmu yang akan dinikmati mereka, apakah kamu ingin kecantikanmu disalah gunakan, kecantikamu dimanfaatkan dengan tidak sangat baik. Apakah kamu rela semua kecantikanmu nampak, lalu suamimu bukanlah orang yang pertama kali melihat kecantikanmu. Melihat bunga yang masih segar dan harum, bukan bunga yang sudah mulai layu karena keindahannya sudah dilihat bahkan dipegang. Jagalah dirimu wahai muslimah, hindari foto yang berlebihan. Jagalah kesucianmu.
Saudaraku, saya menulis ini bukan berarti saya adalah perempuan yang benar-benar shalihah. Perempuan yang benar-benar suci, namun saya hanya perempuan biasa yang tak pernah luput dari salah dosa. Maka, kita sama-sama memperbaiki diri. Tidak inginkah kau menjadi bidadari? Jika memang tidak bias menjadi bidadari di surga, maka jadilah bidadari dunia. Bidadari untuk ibu bapakmu, dan suamimu kelak.
Wallahu a’lam bishowab.
Untukmu, saudara-saudara perempuanku yang aku kasihi karena Allah :)

image

Wanita Ahli Surga


Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)

1. Khadijah binti Khuwailid

Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.

Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:

Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya.”

2. Fatimah

Dia adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.

Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: “Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”

Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami.

Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.


3. Maryam binti Imran

Beliau merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.


4. Asiyah binti Muzahim

Beliau adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir’aun laknatullah ‘alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya. Surga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir’aun.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata:

“Fir’aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal.”
Wanita yang durhaka

1. Istri Nabi Nuh

2. Istri Nabi Luth

Mereka merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah yang tidak sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya. Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati dirinya. Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang didapat bersama kaumnya. Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).

Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam Surga. Dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim. Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.”

Semoga kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita zaman ini untuk berkaca diri, kira-kira saya termasuk golongan yang mana? Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?

Bagi wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan shalih dan mendekatkan diri pada Allah, bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat. Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya. Istri yang demikian meru-pakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam keadaan bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh masyrakat, sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita. Justru kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul ‘alamin.
- See more at: image
http://illegaldogma.blogspot.com/2011/07/wanita-yang-mendapat-pujian-dan-wanita.html#sthash.8m4j8vmM.dpuf