Kini kami berada dalam satu organisasi,dalam lingkaran yang sama.Merumuskan, memecahkan dan menjalankannya bersama-sama.Kami meniti jalan, jalan cinta para pejuang.Di sini kami memadu cinta karena-Nya.Begitu indah untuk dirasakan, bersemai dengan indah.Bagai bunga-bunga di taman yang sedang bermekaranBunga dengan sejuta warna dan keindahannya.Ukhuwah Islamiyah,Itulah yang kami rasakan,Betapa indahnya, betapa manis untuk dirasakan.Lebih manis dari madu.Cinta dan kasih yang terajut dengan lembut dan indah.Lebih lembut dari sutra, lebih indah dari pelangi.Kami sadar setiap pohon memiliki ranting dan daun yang saling melengkapi. Kami pun sadar di antara reranting itu ada yang sudah tua dan patah, di antara daun-daun yang hijau dan kuat akan ada daun yang sudah tua dan layu. Dan dedaunan itu pun jatuh berguguran, satu persatu. Setelah daun yang jatuh dan berguguran akan ada pengganti daun yang jauh lebih hijau dan kuat.Begitulah jalan dakwah, di setiap jalannya ada saja yang berguguran. Kami sadar, jalan ini hanyalah dapat dilalui dengan orang-orang kuat dan tangguh. Kami sadar, hanya orang-orang pilihan Allah yang tetap berada di jalan cinta-Nya. Dan kami sadar, ukhuwah ini kian bersemai dengan indah, berdendang dengan indah menghiasi langit-langit kehidupan kami. Ya, aku mulai mengerti apa makna pershabatan yang sesungguhnya. Ketika aku artikan persahabatan, ini lebih dari itu. Aku sadar, sering kali aku berpikir buruk kepada teman-temanku, sering kali aku tidak sepaham dengan teman-temanku. Tetapi ketika kuartikan lagi apa makna ukhuwah, aku semakin mengerti dan memahaminya. Di saat aku lelah, mereka selalu berusaha memberikan aku semangat, ketika aku mulai menyimpang dari jalan-Nya, mereka mengingatkan dan mengarahkanku. Indah bukan? Aku selama ini inginkan seorang sahabat yang baik, bukan hanya sahabat yang mengingatkan dan membuatku merasa bahagia di dunia saja akan tetapi selalu mengingatkanku dan membuatku merasa bahagia karena nasihatnya. Mereka yang selalu mengingatkanku bahwa surga itu mahal, mereka yang selalu mengingatkanku tentang ayat-ayat cinta-Nya yang maknanya begitu dalam untuk diresapi. Ya, ketika aku mulai merasa jenuh dan bosan mereka berulang-ulang kali mengingatkanku.“Ingat ya teman-teman! Kita harus ingat apa makna dari surat Muhammad ayat 7”“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”Kau tahu apa yang selalu membuatku bahagia? Ketika aku memiliki orang tuaku, keluargu dan juga mereka, sahabat-sahabat tercintaku, sahabat seperjuanganku dan kakak-kakak Rohis. Ketika Allah mempertemukanku dengan orang-orang luar biasa seperti mereka, sungguh aku bahagia dan bersyukur. Bahkan aku bisa lebih mengenal dan dekat dengan mereka. Sungguh, aku tak pernah membayangkannya, tak pernah sedikit pun terbesit dalam bayanganku, tak pernah sedikit pun aku menerka-nerka. Semua terjadi begitu indah, sungguh indah seindah firman-Nya, sungguh manis semanis cinta kasih-Nya.Dan aku selau teringat lirik lagu dari nasyid yang bernama Snada yang berjudul Teman Sejati, seperti ini liriknya.Selama ini kumencari-cari teman yang sejatiBuat menemani perjuangan suciBersyukur kini pada-Mu IllahiTeman yang dicari selama ini telah kutemuiDengannya di sisiPerjuangan ini tenang diharungiBertambah murni kasih Illahi.Seperti itulah lirik lagunya, sederhana namun memiliki makna yang begitu dalam dan mampu menyentuh. Ketika di luar sana banyak orang-orang yang sibuk mencari seorang sahabat karena untuk berleha-leha, untuk bersenang-senang dan bermaksiat, di sini Allah pertemukan aku dengan mereka. Aku takkan pernah bisa mendapatkan sahabat seperti mereka, sahabat yang senantiasa menemani perjuangan ini. Hati kami terikat karena ikatan cinta-Nya. Ada satu lagu lagi yang selalu membuatku semangat dalam menjalani hari-hariku, dalam berdakwah. Lagu nasyid dari Izzatul Islam yang berjudul Rabithah.Sesungguhnya Engkau tahuBahwa hati ini telah berpaduBerhimpun dalam naungan cintaMuBertemu dalam ketaatanBersatu dalam perjuanganMenegakkan syariat dalam kehidupanSekali lagi kami sadar, kami tahu di antara kami aka nada yang tumbang dan berguguran di jalan-Nya. Baru setengah jalan mereka menjauh bahkan pergi meninggalkan Rohis, pergi meninggalkan dakwah ini. Akan tetapi kami tetap berada di jalan ini, walau terkadang aku sendiri suka merasa lelah dan ingin menyelesaikannya secepat mungkin. Ingin rasanya aku melepaskan amanah ini, tetapi Allah senantiasa menutup pintu hatiku untuk keluar dari jalan ini. Sedangkan mereka, sahabat-sahabatku senantiasa mengingatkan aku. Tak hanya sahabat-sahabatku saja tetapi kakak-kakak Rohis pun senantiasa memberikan kami semangat juang yang tinggi, senantiasa memberikan tausiyah, nasiha-nasihat yang mampu menenangkan. Tidak, aku tidak akan pernah melupaka mereka, sahabat dan kakak-kakak Rohis seperti mereka. Karena bertemu dan mengenal dengan mereka merupakan sebuah anugerah dari-Nya.
Ajari aku menggunakan tinta. Ajari aku menggunakan pena. Ajari aku memilih kata-kata, akan kutulis serpihan angin, rinai hujan, air yang gemiricik, embun pagi, langit senja, sampai bunga-bunga yang bermekaran.
Selasa, 10 September 2013
Merajut Ukhuwah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar