Cinta
bukan sekadar hanya kebahagiaan. Kadang harus ada cobaan dan ujian yang
membuat aku dan kamu harus bertahan. Berapa lama kita bertahan,
sayangku, sahabatku? Sudah lama, kamu selalu membuatku jatuh. Jatuh pada
cinta-Nya, jatuh pada taman bunga-bunga. Jatuh pada ruang bercahaya,
mewangi.
Aku menyesal, ketika semua beban menyergapku. Ketika masalah datang bersamaan, aku selalu saja membuatmu kecewa. Aku menyalahkanmu, padahal aku tahu, kamu tak pernah salah. Hanya saja aku terlalu memikirkan diri sendiri. Aku yang selalu memendam dan tidak mau terbuka dengan kamu. Itulah salahnya, sebab masih saja menganggapmu orang lain. Aku bukan tak ingin berbagi sayangku, hanya saja aku takut mengganggumu. Aku takut justru akan membuat segalanya menjadi rumit.
Sayangku, selalu ada orang-orang yang menguatkanku dalam mengarungi kehidupan. Akan ada orang-orang yang selalu membuatku merasa ringan dalam menghadapi bebanku. Beban yang terkadang membuatku hampir saja melebur dan hancur. Tapi, kamu, kamulah yang menguatkan. Kamulah yang meringankan beban.
Jangan, jangan tinggalkan aku sendiri sayang. Aku selalu berdoa, agar Allah menjagaku melalui kamu. Aku selalu berdoa semoga cintaku padamu semakin berpendar di antara malam sunyi, ruang gelap. Jika kekacauan dimulai dan bermula dari aku, maafkanlah, sayang. Sungguh, aku tak akan sanggup menjauh dan pergi darimu.
Untuk sang murabbi, aku hanya kapas yang terkadang terbawa angin lembut
aku bisa terbang bahkan pergi ke tempat yang membuatku jatuh
tapi aku hanya ingin jatuh bersama cintamu, atas cinta-Nya
aku tetap ingin berada dalam lingkaran yang selalu membuatku mampu selalu mengelilingi cinta-Nya.
hai sahabat, maaf, maaf bila semua kejenuhan
semua bebanku, kuberikan padamu
sahabat, sungguh sampai saat ini
sampai hari ini aku belum menemukan sahabat sepertimu
sungguh, aku merasa sangat membutuhkanmu ketik,
aku butuh nasihatmu
aku butuh bentakanmu
yang mampu mengingatkanku pada jalan lurus-Nya
biarlah
biar cinta ini bermekar selalu
biar Allah yang menyiraminya
biar Allah yang memekarkannya
biar Allah yang mengharumkannya.
Aku menyesal, ketika semua beban menyergapku. Ketika masalah datang bersamaan, aku selalu saja membuatmu kecewa. Aku menyalahkanmu, padahal aku tahu, kamu tak pernah salah. Hanya saja aku terlalu memikirkan diri sendiri. Aku yang selalu memendam dan tidak mau terbuka dengan kamu. Itulah salahnya, sebab masih saja menganggapmu orang lain. Aku bukan tak ingin berbagi sayangku, hanya saja aku takut mengganggumu. Aku takut justru akan membuat segalanya menjadi rumit.
Sayangku, selalu ada orang-orang yang menguatkanku dalam mengarungi kehidupan. Akan ada orang-orang yang selalu membuatku merasa ringan dalam menghadapi bebanku. Beban yang terkadang membuatku hampir saja melebur dan hancur. Tapi, kamu, kamulah yang menguatkan. Kamulah yang meringankan beban.
Jangan, jangan tinggalkan aku sendiri sayang. Aku selalu berdoa, agar Allah menjagaku melalui kamu. Aku selalu berdoa semoga cintaku padamu semakin berpendar di antara malam sunyi, ruang gelap. Jika kekacauan dimulai dan bermula dari aku, maafkanlah, sayang. Sungguh, aku tak akan sanggup menjauh dan pergi darimu.
Untuk sang murabbi, aku hanya kapas yang terkadang terbawa angin lembut
aku bisa terbang bahkan pergi ke tempat yang membuatku jatuh
tapi aku hanya ingin jatuh bersama cintamu, atas cinta-Nya
aku tetap ingin berada dalam lingkaran yang selalu membuatku mampu selalu mengelilingi cinta-Nya.
hai sahabat, maaf, maaf bila semua kejenuhan
semua bebanku, kuberikan padamu
sahabat, sungguh sampai saat ini
sampai hari ini aku belum menemukan sahabat sepertimu
sungguh, aku merasa sangat membutuhkanmu ketik,
aku butuh nasihatmu
aku butuh bentakanmu
yang mampu mengingatkanku pada jalan lurus-Nya
biarlah
biar cinta ini bermekar selalu
biar Allah yang menyiraminya
biar Allah yang memekarkannya
biar Allah yang mengharumkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar