Badut
serupa dengan boneka, bisa membuat kita tersenyum saat melihat bentuknya yang
lucu. Hanya saja, badut bisa bergerak karena ada orang di dalamnya. Kamu tahu,
ternyata menjadi badut bukanlah hal yang mudah. Tetapi kamu harus belajar dari
badut yang tegar dan kuat, sebab badut bisa menyembunyikan luka dan sedihnya
dengan aksinya yang membuat orang-orang terpana dan terhibur.
Apakah
kamu mengira bahwa menjadi badut ialah hal yang mudah? Apakah kamu tahu betapa
berat kostum yang dipakai para badut? Apakah kamu tahu bagaimana sebenarnya
perasaan badut ketika berusaha menghibur penikmatnya, padahal hatinya sedang
sedih dan resah? Apakah kamu tahu betapa panasnya kostum yang dipakai sang
badut? Tapi badut itu selalu menyembunyikan lukanya dibalik kostumnya.
Perlu
kamu ketahui, tidak semua orang sanggup memiliki profesi sebagai penghibur,
khususnya sebagai badut. Tidak semua orang mampu bertahan dibalik kostumnya
yang terkadang membuat tubuhnya merasa lebih berat dan tidak seimbang. Kamu
harus tahu, peluh itu selalu membanjiri badut yang selalu lincah loncat ke
kanan, kiri, depan, dan belakang, bahkan mengelilingmu. Menari pun kadang ia
lakukan, untuk menghibur. Agar yang melihatnya bisa tersenyum dan tertawa.
Kamu
tahu? Badut itu selalu berusaha untuk semangat. Berlenggak-lenggok,
menari-nari, melambaikan tangan dan segala macam badut lakukan, demi menghibur orang-orang yang berada di dekatnya, yang
mengelilinginya. Kamu tahu? Badut itu sebenarnya lelah. Badut itu terkadang
merasa jenuh. Badut itu terkadang harus bohong. Badut itu harus selalu berusaha
terlihat lucu dan menarik dengan gayanya yang unik.
Kamu
harus tahu, terkadang badut itu merasa lelah karena hampir satu hari penuh ia
menghibur dan berlari ke sana dan ke mari. Terkadang badut itu merasa ingin
berhenti dan duduk menyendiri sambil menikmati udara yang menghapus peluh dan
rasa lelahnya. Tapi badut tahu, itu akan menghambatnya mencari ridha Allah.
Badut tahu uang yang badut dapatkan tidaklah banyak, tetapi ada kepuasan batin
yang dirasakan badut. Badut itu merasa bahagia ketika orang-orang di dekatnya
bisa tersenyum manis bahkan tertawa bahagia melihat aksinya yang lucu dan
menggemaskan.
Kamu
harus tahu, terkadang badut mulai jenuh dengan kerjaan yang dilakukannya. Hanya
itu saja yang harus badut lakukan. Menghibur dan membuat tertawa. Terkadang
hatinya mengatakan ingin mundur dan menyudahi saja profesinya, namun batinnya
ternyata tidak sanggup. Ada rasa bahagia yang selalu hinggap ketika badut bisa
membuat orang banyak tersenyum dan tertawa. Badut terkadang bosan jika setiap
hari harus menari-nari di tengah orang banyak. Terkadang badut ingin pergi dan
berlari ketika orang-orang sedang mengikuti tariannya, tapi kakinya tidak bisa
digunakan untuk berlari. Kamu harus tahu, badut itu mencoba menyembunyikan rasa
bosannya dengan tingkahnya yang centil dan berusaha mendekat. Tapi hal itulah
yang mungkin akan membuat sang badut lupa dengan rasa bosannya.
Kamu
harus tahu, terkadang badut itu harus bohong. Menyembunyikan kesedihan dan
lukanya dibalik kostumnya yang berat. Badut tahu ia sedang berduka, tapi cukup
badut saja yang tahu akan hal itu. Biar orang-orang tetap tersenyum dan tertawa
meski hatinya sedang terluka. Badut tahu, dengan menghibur orang lain maka
hatinya yang luka pun akan terhibur. Hatinya mulai melupakan kesedihan yang
mengusiknya sebab badut berhasil membuat anak-anak dan orang-orang yang
melihatnya ikut bergoyang dan mengikuti gayanya yang lucu.
“Kau
harus tahu Nak, tak mudah memang menjadi badut. Ayah tak peduli jika
orang-orang mencemoohi ayah. Ayah hanya ingin hidup ayah bermanfaat untuk orang
lain. Dengan menghibur hingga akhirnya menumbuhkan senyum dan menghadirkan
tawa.”
“Tapi
ayah, tidak kah ayah lelah dan jenuh dengan semua ini? Sampai berapa lama ayah
melakukan semua itu?”
“Nak,
lelah dan jenuh itu pasti ada. Tetapi ada kepuasan batin ketika ayah mampu
menghibur semua anak-anak bahkan orang dewasa yang bisa tertawa karena aksi
para badut. Ayah hanya ingin berusaha bermanfaat untuk orang lain, walau hanya
sebagai badut.”
“Ayah,
kau sungguh mulia. Ayah adalah ayah yang luar biasa. Ayah mampu memberikan
kehangatan dalam keluarga dengan cinta yang tulus. Ayah mengajariku untuk
selalu belajar menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Ayahku badut
penawar luka, pemberi senyum.”
8 Februari 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar