Minggu, 19 Juli 2015

Puisi Terakhir Untukmu: Pudar


Oh, bayanganmu
telah lama mengisi ruang kecil di hatiku:
bukan dua tahu, atau empat tahun, lebih dari itu
yang dulu selalu berpendar
di antara sunyi dan malam

Kini rupanya bayanganmu sudah makin pudar; tak berpendar lagi
mungkin hujan yang memudarkannya diam-diam
pada setiap tetes air yang jatuh; tepat pada bayanganmu

Pudar,
biar saja bayanganmu terus memudar
biar sampai tak berbentuk
tak membekas.

Tidak ada komentar: