Minggu, 27 September 2015

BERDOA UNTUK KEMAKSIATAN: MUDA-MUDI JATUH CINTA

Ada sekerumunan muda-mudi yang jatuh cinta, dimabuk cinta yang menenggelamkannya dalam nafsu yang berujung pada maksiat. Coba kau lihat, di sana sekelompok sepasang kekasih sedang mamadu rindu dan kasih, saling bergenggaman tangan dan menatap satu sama lain. Barangkali mereka sudah lama tidak berjumpa, dan tidak bersua. Boleh ya aku katakan itu 'berlebihan'. Mengapa aku mengatakan seperti itu? Karena memang tak seharusnya melampiaskan rindu dan cinta sedemikian rupa. Saling berjalan berdua, menggenggam tangan yang bukan mahramnya, saling menatap dalam tatapan yang dalam dan tenggelam dalam larutan rasa yang menggebu-gebu namun tak sampai dalam bangunan cinta yang kokoh.

Aku ingin bertanya wahai hati, ketika kau jatuh cinta haruskah menjalin hubungan yang justru akan membuatmu dan orang yang kau cintai masuk dalam jurang kemaksiatan? Mengapa pula kau harus mengucapkan janji saling setia, mengucapkan kata-kata rindu dan cinta akan tetapi pada akhirnya kau juga meraskan ikatan yang bisa lepas dan putus kapan saja?

Hati, aku boleh bertanya lagi? Sudah seberapa lama waktu yang kau berikan untuk ibunda dan ayahandamu, orang tuamu yang selalu menunggumu agar kau bisa menghabiskan waktumu di usia orang tuamu yang semakin senja. Kau justru lebih memilih pergi bersama kekasihmu, padahal ibumu dan ayahmu sudah mempersiapkan hari agar kau bisa berbincang banyak seperti dulu saat kau masih kanak-kanak. Sebesar apakah perhatianmu pada orang tuamu? Sedang kau sibuk sekali bertanya pada si kekasih, "kamu udah makan?" , "kamu lagi apa?", "kamu udah bangun, udah mandi?" dan berbagai pertanyaan hingga perhatian yang terlalu kau fokuskan dibandingkan ayah dan ibu kau.

Aku ingin bertanya lagi ya. Mengapa kau selalu berdoa penuh harap, ketika kau sudah satu bulan atau bahkan sampai beberapa tahun menjalin kisah kasih, kau selalu berdoa, "semoga hubungan kita langgeng ya. Semoga tidak ada lagi kecemburuan yang berlebihan, tidak ada lagi pertengkaran. Aku berharap kita bisa saling mengisi kekosongan satu sama lain. Aku harap kita bisa sama-sama lebih dewasa. Berharap untuk selalu setia. Semoga hubungan ini bisa bertahan." Mungkin seperti itu doa para sepasang kekasih yang hubungannya sudah memasuki bulan pertama, kedua sampai seterusnya. Mengapa harus berdoa untuk kenikmatan sesaat yang justru menenggelamkan kau dalam maksiat. Alangkah lebih baik jika di dalam doa kau, kau doakan kedua orang tuamu, kau doakan saudara-saudaramu, kau doakan tetangga-tetanggamu, mendoakan sahabat-sahabatmu, mendoakan kebaikan untuk dirimu dan sendiri dan orang lain. Berdoalah sebanyak mungkin, tapi mengapa harus berdoa agar hubungan kau dengan kekasih bisa bertahan lama? Aduhai hati, dengan berdoa seperti itu maka kau sudi masuk dalam kemaksiatan. Aku tahu, aku paham kau terlalu cinta dengan kekasihmu. Namun, tidak seperti itu caranya. Bukan dengan menjalin hubungan lalu saling berdoa agar Tuhanmu meridhai apa yang kau jalin? Kalau saja kau tahu, Tuhanmu, Rabbmu cemburu padamu. Berdoa sedemikian banyaknya agar hubungan kau tetap terjaga. Perlu kau ketahui, Rabbmu bisa jadi cemburu padamu lalu membiarkanmu jauh dari kekasihmu. Rabbmu yang menghilangkan rasa cinta kau dengan kekasihmu, bisa jadi. Bisa jadi Rabbmu sudah terlalu bising mendengar doa-doamu untuk kemaksiatanmu dengan kekasih, akhirnya Rabbmu mengabulkan doa-doamu tapi Dia tidak ridha denganmu. Barangkali juga Dia gusar terlalu sering melihatmu lebih mesra dengan kekasihmu itu.

Wahai hati yang berselimut cinta, jika memang benar kau mencintai kekasihmu berdoalah agar Rabbmu menguatkan perasaanmu hingga Dia yang akan mempertemukanmu dengan kekasihmu dalam ikatan suci, yang tentunya diridhai-Nya.
Wahai jiwa yang bermandikan kasih, jika memang kau ingin mengecup kekasihmu dengan kasih kecuplah dalam doa dan pengharapan pada Rabbmu hingga Dia yang memadukan kasihmu dalam balutan murni, bukan balut nikmat yang berujung pada maksiat. Jika suatu hari kau dapati seseorang, dan ternyata itu bukan kekasih yang selama ini dengan mudahnya menggenggam tanganmu dan mencuri waktumu dengan orang tuamu tiba-tiba pergi, meninggalkanmu begitu saja. Bagaimana rasanya?

Aduhai hati, berdoalah dan terus berdoa. Tetapi jangan selalu berdoa untuk didekatkan pada hubungan yang tidak diridhai, pada jalinan yang membuatmu terperosok dan tertatih dalam lubang hitam bernama maksiat.

Hasil gambar untuk al isra 32

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS Al Isra: 32)

Jika kau mau meresapi ayat itu, resapilah dengan hati terdalam.
Semoga aku, kau, dan kita selalu dihindarkan dari maksiat yang membuat kita terlena. Aamiin




Tidak ada komentar: