Minggu, 27 September 2015

PELANGI DI MATAMU

Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu karena Allah. Kamu, ya kamu membuatku jatuh pada hatimu. Kamu bukan hanya cantik, tapi kamu begitu shalihah. Kamu begitu lembut, kamu selalu merasakan apa yang aku rasakan. Meski aku belum mengatakan, belum menceritakan apa-apa. Pandanganmu pun sungguh sangat tenang, nasihatmu sungguh sangat menyentuh, “bersabarlah Allah tahu bahwa kamu mampu menjalankan semua ujian-Nya,” katamu ketika ujian terus saja datang kepadaku, dan aku terkadang tak mampu menyimpannya. Hanya denganmu, hanya padamu aku berani cerita, menceritakan segalanya.

Kamu selalu memberikan warna dalam hidupku. Matamu indah bak pelangi, membuat hati lebih berwarna. Membuatku tersenyum, dan mengelilingiku dengan bunga-bunga indah. Suatu sore kamu mengajakku ke suatu tempat, kamu mengajakku berputar dan mengelilingi taman indah. Penuh bunga-bunga emas dan kupu-kupu biru. Kamu terus mengajakku berputar dan terus berputar. Hingga aku terjatuh, sebab pusing telah menyerangku. Bayanganmu tiba-tiba berpendar bersama datangnya kupu-kupu yang sangat banyak. Bayanganmu semakin mengecil, dan mataku pun hanya terpejam. Sesak sekali hanya melihat bayanganmu saja. Tuhan telah mengambilmu dariku, mengambil mata pelangimu dari genggamanku.

Tidak ada komentar: