Pagi ini siswa
kelas XII MIA 2 SMAN 39 sedang belajar PKN. Seorang guru sedang menjelaskan
materi tentang pengadilan di Indonesia. Kelas begitu tenang ketika seorang guru
bernama pak Tata menjelaskan materi yang sedang dijelaskan.
Tiba-tiba ada seorang siswa yang bertanya,
“Pak, kenapa pengadilan di Indonesia terkadang tidak adil? Padahal namanya
pengadilan?” Si guru pun menjawab
“Ya, memang begitulah kenyataannya. Banyak peristiwa yang tidak disidang dengan
seadil-adilnya. Terkadang hukum peradilan di Negara kita memang menyedihkan,
miris.”
“Nah
iya betul tuh Pak, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Jadi, seperti
permainan saja. Sekarang uang pun sudah menguasai segalanya. Mampu membutakan
hati manusia. Ketidakadilan dan ketidakjujuran merebak.” Syifa langsung menyanggah Desta, “Iya
benar. Ketika seorang nenek harus dihukum hanya mencuri
semangka, saya tahu mencuri memang tidak baik. Tapi, hanya karena mencuri
semangka dipenjara dua tahun? Lagi pula si nenek itu mencuri karena lapar,
sedangkan tetangganya tidak peka, lah ini koruptor yang mencuri uang rakyat
bermilyaran dipenjara sebentar,” Syifa belum selesai menjelaskan tiba-tiba
Desta langsung menyahut, “Itu mah seperti bukan dipenjara, masa dipenjara ada
televisi, ruangannya nyaman. Sudah seperti ruangan VVIP saja.” “Nah itulah,
maka dari itu kalian belajar yang benar agar kelak menjadi orang sukses yang
tidak tersesat.”
Suasana
kelas pun menjadi hening, dan semua siswa masih semangat untuk melanjutkan
pelajaran PKN.
ANEKDOT
@Ikanur_21 | Pesonasastra.tumblr.com | ikanur21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar