Minggu, 27 September 2015

Robohnya Pengadilan



Pagi ini siswa kelas XII MIA 2 SMAN 39 sedang belajar PKN. Seorang guru sedang menjelaskan materi tentang pengadilan di Indonesia. Kelas begitu tenang ketika seorang guru bernama pak Tata menjelaskan materi yang sedang dijelaskan.
Tiba-tiba ada seorang siswa yang bertanya, “Pak, kenapa pengadilan di Indonesia terkadang tidak adil? Padahal namanya pengadilan?” Si guru pun menjawab “Ya, memang begitulah kenyataannya. Banyak peristiwa yang tidak disidang dengan seadil-adilnya. Terkadang hukum peradilan di Negara kita memang menyedihkan, miris.”
                        “Nah iya betul tuh Pak, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Jadi, seperti permainan saja. Sekarang uang pun sudah menguasai segalanya. Mampu membutakan hati manusia. Ketidakadilan dan ketidakjujuran merebak.” Syifa langsung menyanggah Desta,  “Iya benar. Ketika seorang nenek harus dihukum hanya mencuri semangka, saya tahu mencuri memang tidak baik. Tapi, hanya karena mencuri semangka dipenjara dua tahun? Lagi pula si nenek itu mencuri karena lapar, sedangkan tetangganya tidak peka, lah ini koruptor yang mencuri uang rakyat bermilyaran dipenjara sebentar,” Syifa belum selesai menjelaskan tiba-tiba Desta langsung menyahut, “Itu mah seperti bukan dipenjara, masa dipenjara ada televisi, ruangannya nyaman. Sudah seperti ruangan VVIP saja.” “Nah itulah, maka dari itu kalian belajar yang benar agar kelak menjadi orang sukses yang tidak tersesat.”
Suasana kelas pun menjadi hening, dan semua siswa masih semangat untuk melanjutkan pelajaran PKN.

ANEKDOT
@Ikanur_21 | Pesonasastra.tumblr.com | ikanur21

Tidak ada komentar: