Sabtu, 08 Oktober 2016

Daun Gugur




Dinginnya malam itu
Kuatnya angin malam itu
Membuat daun-daun di depan rumah berguguran
Adakah yang pergi?
Adakah yang hilang?
Adakah yang gugur?
Aku tak tahu

Aku terdiam dalam sepiku
Dan kutak melihat,
aku tak mendengar tentang dia
tapi tiba-tiba ada kerikil, jatuh tepat pada pusat rasaku
sakit, pedih, dicampur dengan gigil.

Rasaku gugur
terbawa angin riuh
terhempas udara kilat
dan dingin membuatku beku

Dia tidak pergi, dia tidak hilang, dia tidak gugur
Hanya saja aku yang harus segera menggugurkan daun-daun:
Yang tak pernah kutolak untuk segera jatuh dan tertinggal jauh
Aku tahu,
Aku harus segera menuntaskan perasaan-perasaanku
Aku harus segera meruntuhkan dan menggugurkan daun-daun rasaku; cinta

Biarlah kubawa rasa yang pernah ada
Kubawa bersama desir angin yang tak berniat menghiburku
Ketika malam itu; malam memberi kabar bahwa dia sudah menjatuhkan pilihan hatinya
Kubiarkan terhempas hingga tak tahu ke mana angina hendak membawanya.

Mei 2016

Tidak ada komentar: