Dinginnya malam itu
Kuatnya angin malam itu
Membuat daun-daun di depan rumah berguguran
Adakah yang pergi?
Adakah yang hilang?
Adakah yang gugur?
Aku tak tahu
Aku terdiam dalam sepiku
Dan kutak melihat,
aku tak mendengar tentang dia
tapi tiba-tiba ada kerikil, jatuh tepat pada pusat
rasaku
sakit, pedih, dicampur dengan gigil.
Rasaku gugur
terbawa angin riuh
terhempas udara kilat
dan dingin membuatku beku
Dia tidak pergi, dia tidak hilang, dia tidak gugur
Hanya saja aku yang harus segera menggugurkan
daun-daun:
Yang tak pernah kutolak untuk segera jatuh dan
tertinggal jauh
Aku tahu,
Aku harus segera menuntaskan perasaan-perasaanku
Aku harus segera meruntuhkan dan menggugurkan
daun-daun rasaku; cinta
Biarlah kubawa rasa yang pernah ada
Kubawa bersama desir angin yang tak berniat
menghiburku
Ketika malam itu; malam memberi kabar bahwa dia sudah
menjatuhkan pilihan hatinya
Kubiarkan terhempas hingga tak tahu ke mana angina
hendak membawanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar